VRRP kependekan dari Virtual Router Redundancy Protocol. Secara arti kasar mungkin belum mudah untuk dipahami. Akan tetapi inti dari VRRP adalah membuat router tambahan sebagai backup dari router utama. Dengan begitu, dari ISP, akan dikoneksikan ke dua buah router yang turun ke satu segmen jaringan client. Kedua router ini akan saling backup ketika salah satu router down. Dan kelebihan dari fitur ini adalah beban traffick bisa dibagi ke masing – masing router, jadi bukan berarti router cadangan tidak terpakai ketika router utama masih bekerja. Apakah hanya 1 router backup ? Ooo..tidak, bisa lebih dari satu router backup. Kemudian apakah sama dengan load balance ? Tidak juga, karena load balance memiliki konsep banyak line internet dengan 1 router, lalu VRRP memiliki konsep, bisa satu line banyak router, atau banyak line banyak router. Umm..sebenernya saya juga merasa masih kurang memahami baik Load Balance maupun VRRP, tapi lupakan sejenak, yang penting kita tau gunanya. Membaca RFC-nya mungkin akan membantu Anda dalam memahami konsep VRRP.
Contoh Implementasi
Suatu ketika Anda ditunjuk sebagai admin sebuah organisasi Badan Intelegen dimana koneksi ke internet tidak boleh putus. Dengan begitu mereka menyediakan 2 router, satu akan digunakan menjadi router utama, dan satu lagi sebagai router backup. Kenapa hanya dua ?, Anggap saja mereka sedang menghemat budget. Kemudian mereka menarik 2 kabel dari internet ke masing masing router, internetnya bisa dari satu provider atau beda provider, atau mungkin satu kabel yang dihubungkan ke switch kemudian di share ke 2 router tadi, bisa juga, terserah bagaimana Anda berkreasi. Selanjutnya Anda setting kedua router tadi dan dua-duanya sudah bisa terkoneksi ke internet dengan baik.